Minggu, 04 April 2021

Keinginan Adalah Sumber Penderitaan

Guru Agung Buddha menyampaikan: hidup ini adalah penderitaan.

Penderitaan bersumber dari diri sendiri. Penderitaan bukan dari luar. Bukan hukuman, tetapi konsekuensi atas suatu aksi. Dan kita sendirilah yang harus mengatasi itu. Tidak bisa mengandalkan dari luar.

Penderitaan disebabkan nafsu keinginan yang berkembang menjadi kemelekatan. Keinginan yang berkobar-kobar, yang selalu mendapat pemenuhan. Yang kemudian menjadi kebiasaan. Dan inilah sumber penderitaan.

Keinginan, harapan, tuntutan yang terpenuhi bukankah kebahagiaan?

IYA!

Tetapi sepintas. Karena keinginan yang terpenuhi itu akan menuntut kembali dengan keinginan yang baru. Dan kita hanya merasakan bahagia sebentar. “Kebahagiaan” yang sesungguhnya adalah bukan karena nafsu yang terpenuhi. Justru karena nafsu yang padam. Itulah “kebahagiaan” yang sesungguhnya!

Walaupun belum bisa memadamkan nafsu keinginan, namun dengan hanya mengecilkan atau mengurangi nafsu keinginan, akan membawa pada ketentraman.

Walaupun kobaran hawa nafsu belum padam, tetapi hanya mengecil, itupun akan memberikan kebahagiaan.

Untuk terpuaskannya nafsu keinginan.

Sekalipun terjadi hujan emas. Mendapatkan hal seperti itupun, hawa nafsu tidak akan padam.

Penderitaan juga dibuat sendiri, karena adanya kobaran api kebencian.

Jika tidak selektif dengan keinginan, maka itu akan menjadi kobaran nafsu. Dan itulah penyebab penderitaan.

Keinginan adalah penyebab penderitaan.

 

Ditulis ulang dari: https://www.youtube.com/watch?v=GBDgfky0Yx0

Kamis, 13 Agustus 2020

Hari Ini Makan Apa Ya?

*Tulisan beberapa waktu lalu. Sempet ragu mau posting enggak, akhirnya posting aja...


Belakangan ini merasa duniawi banget. Juga merasa pemikiran mulai sedikit ga bener *emotketawasambilnangis

Ga tau kenapa. Mungkin karena kebanyakan nonton Youtube channel yang nyerempet-nyerempet hobby sih. Mau yang kayak di video Youtube itu pokoknya!

Sedikit banyak jadi kebawa. Termasuk kebawa mimpi LOL.

Cerita ke temen, katanya sih normal. It’s okay, bro… Mungkin cuma buat ngeyem-yemi, mungkin banget hahaha.

 

Ok. Dapet pelajaran.

Ketika menginginkan sesuatu (utamanya keinginan duniawi), akan ada 2 pilihan. Pilihan pertama: hidup jadi ga tenang, badan disini tapi pikiran ga tau dimana. Pasti pernah merasakan lah. Udah tau ga berguna, tapi tetep aja autopilot kepikiran.

Dan pilihan yang kedua: termotivasi!

Ini sisi positifnya. Mau ga mau, sadar ga sadar, pasti jadi termotivasi. Gagal – coba lagi – gagal – coba lagi – begitu seterusnya. Serasa pakai turbo! #kamisukaturbo

Ya, karena ada tujuan. Sebegitu pentingnya ternyata yang namanya TUJUAN!

Yang belajar jadi lebih semangat belajarnya.

Yang kerja, fighting spiritnya tambah lagi dong. Walking from failure to failure with no loss of enthusiasm!

 

Manusiawi kok menginginkan lebih dan lebih lagi. Sangat manusiawi.

Tapi tau ga, sumber kerisauan hati adalah keinginan manusia untuk selalu memiliki. Adakalanya, beberapa hal harus direlakan, apalagi yang diluar kendali manusia.

 

Semua juga tau, pada akhirnya harus bersyukur. Ya memang harus seperti itu.

Terlalu banyak hal yang bisa disyukuri. Sekecil apapun berkat dalam hidup. Sesimpel apapun.

I woke up. I have clothes to wear. I have running water. I have food to eat. I am thankful.

Bukankah hidup akan selalu dicukupkan?

Bangun setiap pagi dengan kondisi sehat, cukup makanan, dikelilingi orang-orang yang saling support, dan keluarga yang selalu menyayangi. Kurang apalagi? Itu saja sudah lebih dari cukup.

 

Kita tak pernah tau apa yang kita miliki, hingga nanti kehilangan.

 

==============================














“Hari ini makan apa.”

Tak sadar di luar sana ada yang berucap: “Semoga hari ini aku bisa makan.”

 

Berikanlah kami rejeki pada hari ini.

Kamis, 02 Mei 2019

Kisah Pablo dan Bruno


Pada tahun 1801, di sebuah desa kecil di Italia, ada dua orang saudara sepupu bernama Pablo dan Bruno. Keduanya memiliki ambisi yang besar, pekerja keras, dan ingin menjadi orang terkaya di desanya. Pada suatu kesempatan, datang seorang kepala desa yang menugaskan mereka untuk memindahkan air dari sungai ke penampungan di tengah desa. Mereka diberi ember dan dibayar berdasarkan jumlah ember air yang bias mereka bawa setiap harinya.

Singkat ceritanya, mereka mulai menikmati kerja dan hasilnya. Mereka bisa membeli pondok dan keledai sendiri. Bruno merasa cita–citanya mulai terwujud, tapi Pablo tidak merasa demikian karena punggungnya terasa nyeri dan telapak tangannya lecet karena beban ember yang sangat berat. Hari Sabtu dan Minggu digunakan mereka untuk beristirahat. Setiap Minggu sore, mereka stress karena esok paginya, Senin, mereka harus mengangkut ember lagi.

Akhirnya, Pablo mencari akal bagaimana cara memindahkan air yang lebih efektif dan efisien. Pablo mendapat ide untuk membangun saluran pipa dari sungai ke desanya. Ide tersebut diceritakannya pada Bruno, tapi ditolak mentah-mentah. Menurut Bruno, ia sudah nyaman dengan kehidupan dan kondisi sekarang. Upahnya cukup besar, punya pondok dan keledai sendiri, tiap malam dapat beristirahat, akhir pekan bisa berlibur di pantai, gunung, olahraga, atau ke kedai kopi bersama teman–temannya.

Pablo akhirnya merealisasikan idenya sendiri. Dari pagi hingga sore hari ia mengangkut ember air, dan malam harinya membangun saluran pipa. Bruno dan teman–temannya selalu mengejek ide Pablo, tapi ia tak mempedulikannya. Pablo mempunyai visi jauh ke depan karena tidak selamanya ia kuat mengangkut ember. Bruno semakin kaya tapi semakin bungkuk dan melemah karena faktor usia. Meski mulai sakit dan menua, Bruno sadar betul bahwa ia tidak bisa berhenti mengangkut ember air karena upahnya akan hilang dan hidupnya akan susah.

Setelah lima tahun, saluran–saluran pipa Pablo selesai dan ia mulai menikmati hasil dari orang yang membeli air dan saluran pipanya. Saluran pipanya terus mengalirkan air dan menghasilkan uang. Meski sedang makan, istirahat, tidur, bahkan berlibur sekalipun, Pablo tetap mendapat kebebasan secara keuangan dan waktu.

Teringat akan saudaranya, Pablo mengajak Bruno yang sudah terlihat tua, lelah dan bungkuk itu. Bruno akhirnya melihat visi saudaranya itu dan membangun saluran pipa bersama–sama bahkan mengajaknya untuk membangun saluran pipa ke seluruh negeri.

Get the point?

Bukan tulisan saya sendiri memang, tetapi sangat bagus. Saya rasa perlu dibagikan agar lebih banyak orang terinspirasi. Keep fight! Bloody fight!

Minggu, 25 Maret 2018

Teknik Pengereman yang Benar

Hallo gaes. Lama ga nulis blog nih... Apa kabar?

Hmmm... Malam ini ride2ride agak geregetan, ketika ada seorang ibu-ibu yang menanyakan tentang teknis pengereman motor :)))
Takut kualat kalo ngatain ibu-ibu gini sebenernya xixixi
OK. Kayaknya diluar sana masih banyak juga yang belum paham tentang teknis pengereman motor yang benar. Ride2ride juga ga jago kok. Mau sharing aja dari pengalaman bertahun-tahun riding dan juga hasil baca-baca dari banyak referensi.

"Ngerem itu pake rem belakang. Kalo pakai yang depan kan rawan jatoooh."
Duhhh... Emang sekilas bener sih. Rem depan kan bisa bikin ban depan ngunci kemudian stoppie (ala-ala stuntrider LOL) dan akhirnya jatoh. Bukan... bukan gitu kok, mari kita luruskan. Pengereman yang benar adalah 70% depan, 30% belakang lho (beberapa menyatakan 60:40, ya kira-kira segitu lah) yang jelas porsi rem terbesar di bagian rem depan.

Jadi gini ceritanya. Kalo naik matic 110cc sih ga terlalu kerasa. Tapi ketika naik motor yang gedean dikit, berat, naiknya kenceng, baru deh kerasa. Mau rem belakang sampe mentok juga cuma bakalan ngoser-ngoser doang ban belakangnya. Ga berhenti motornya. Beda kalo pakai rem depan. Pengereman langsung efektif. Alasannya motor kan jalannya ke depan, ya logikanya kan emang lebih efektif pakai rem depan kan.

Lah, ga bahaya pa bro? Ga ngejengkang gitu?
Plis deh. Ini kita ga bahas rem depan langsung asal pencet lho. Tetep pakai kira-kira. Kalo langsung pencet ga pakai kira-kira ya tetep jatuh donk.
Lagian ini kan tahun 2018. Ada teknologi yang namaya ABS (Anti-lock Brake System). Dengan teknologi ini, ga ada lagi kata rem depan ngunci. Sistem ini mengatur sedemikian rupa hingga kita ngerem sekeras apapun, ban tetep terjaga tidak terkunci. Kok bisa? Gimana cara kerjanya? Cara kerjanya dengan sensor yang memerintahkan rem untuk melepas cengkeramannya sebelum ban benar-benar terkunci, sepersekian detik. CMIIW. Browsing aja untuk lebih lengkapnya.

Masih ga percaya?
Lihat motor di jalan sana, sebentar aja kok. Banyak yang rem depan pake cakram kan? Rem belakang teromol? Nah itu buktinya kalo memang rem depan lebih bisa diandalkan untuk menghentikan laju motor. Makanya rem depan pakai rem cakram yang notabene lebih pakem daripada tromol.
Di motor supersport malah bagian depan rem cakram dobel kanan-kiri, kaliper 4-6 piston masing-masing. Bagian belakang hanya 1 rem cakram ukuran kecil, dengan kaliper 2 piston doang... Semoga semakin bisa membuktikan. Beneran! LOL



  Sistem pengereman depan dan belakang Yamaha R1


Intinya pengereman yang benar adalah dengan rem depan lebih banyak porsi dibanding rem belakang. Pakai rem belakang tog bahaya, karena jarak pengereman akan lebih jauh. Semakin berat, semakin kencang motor akan semakin terasa.


Jadi inget oom Andy Lau di film Full Throttle. Film motor paling keren, setelah Mars nya Vic Zhou!


Terimakasih. Demikian sharingnya. Silakan komen kalo ada masukan, koreksi, atau sekedar sharing. Semoga berguna! Keep safety riding!


*Perlu ga bahas tentang ibu-ibu yang belok ke kanan, sein ke kiri? Kan sein ke kiri biar pengendara di belakang pada ke kiri, jadi kita belok ke kanannya aman. LOL!



Senin, 20 Maret 2017

Honda Rebel: Kanvas Kosong Putih Bersih yang Siap Dilukis

Apa yang anda pikirkan ketika melihat motor dengan konsep ala-ala bobber-chopper? Harley Davidson dong mas!

Hmmm... ga salah juga sih. Karena memang dari jaman baheulak sudah terlanjur termindset di pikiran banyak orang. Sebenarnya sih banyak brand lain dengan konsep motor yang serupa. Contohnya saja Indian. Pabrikan yang asalnya sama-sama dari Amerika, mesin sama-sama V-twin, pokoknya mirip banget dengan konsep HD lah. Bagi orang awam, ride2ride rasa ga bakalan bisa bedain deh. Kecuali baca tulisan brand ya >.<

Nah ini yang jadi masalah. Aliran bobber-chopper terlanjur melekat dengan HD. Seakan ada aturan tidak tertulis: jika ada merk lain yang beraliran bobber/chopper dengan mesin V-twin itu adalah HD KW, tepu-tepu doank gan. Ga prestis lah, masak beli barang KW gitu. Iya-iya… enggak-enggak. Kalo iya kamu ambil mawar ini. Kalo enggak buang aja mawar ini. Merdeka atau mati! :B

Honda tau banget masalah ini. Mereka ga mau dibilang barang KW! 

Rebel dalam kondisi putih bersih tanpa dosa. 

Jujur sih walaupun ketika lihat Honda Rebel, masih kebayang seksinya Sportster48. Tapi ini beda. Jika kita bicara Kawasaki Vulcan rasanya masih rasa barang KW, tapi Rebel tidak begitu. Rebel mempunyai aksen yang lain. Ride2ride lebih melihat Rebel bagaikan kanvas putih yang siap mau diapain juga bisa. Mau dibikin lukisan Monalisa bisa, mau dijadikan coretan asal jadi bisa, atau dibiarkan tetap putih bersih juga sah-sah aja. Motor polosan yang siap dicustom. Idenya seperti BMW R NineT yang memang diciptakan untuk dicustom!

R NineT memang diciptakan untuk diobrak-abrik!

Diobrak-abrik yang menjadikannya sebuah karya seni! Cantik!

Bicara custom memangnya mau dicustom apa? Ride2ride rasa paling pas nerusin aja konsep bobbernya. Ganti ban classic ala Firestone, upside down, ganti lampu-lampu, potong copot sana sini, cat ulang. Hasilnya pasti bikin ngeces wahwahhh. Kalau mau dibikin cafĂ© racer, scrambler, brat juga masih oke kok. Pinter-pinter aja bikin konsepnya. Namanya custom, ya bebas aja. Terserah owner juga mau dibikin apa. 

Rebel setelah bertemu dengan sang artist. Gagah ala badboy!
Pict: tmcblog

Rebel menggendong mesin 2 silinder segaris 500cc yang cukup padat, pas dengan rangkanya (selain ada versi 1 silinder 300cc). Kabarnya sih versi 300cc dan 500cc plek semua, sama persis partnya, kecuali di mesin itu sendiri yang membedakan. Versi 300cc tidak dijual di Indonesia dengan alasan pajak yang menjadikan harga jualnya sebelas dua belas dengan versi 500cc (FYI motor diatas 250cc kena pajak 125% cmiiw). Kecuali dibikin versi 250cc khusus Indonesia, mungkin harga bisa ditekan 70-80 juta imho. Sedangkan versi 500cc di Indonesia dijual dengan harga sekitar 150 juta. Mantab!



Selasa, 10 Januari 2017

(Bukan) Superman

Hmmm ride2ride memang suka yang gini-ginian. Seneng aja sama sesuatu yang berbau vintage, classic yang timeless. Enak lah... sampai kapan pun tetep bagus, enak dipandang, enak didengerin. Dari motor, dandanan, rumah macam gaya Joglo, gaya Belanda, kayu/bambu, bata ekspose, sampai selera musik sepertinya memang terbaek lah. Namanya juga selera, ya masing-masing lah.

Sebenernya cuma mau share link lagu kok. Masih nyambung dengan postingan sebelumnya. Klipnya cukup bagus. Yang paling bagus karena ada beberapa menit video flashback dengan efek vintage, video pas pada masih kecil. Rasanya gimana gitu lihatnya. Seneng juga sih lihat kebersamaannya :)


Ya kebersamaan antara orang tua dengan anak, kebersamaan antar keluarga dan sahabat, dan banyak lagi lah.
Semoga semua makhluk berbahagia.

Selasa, 03 Januari 2017

Kamu-kamulah Surgaku

Tau lagu Kamu-kamulah Surgaku The Rock kan?
Hmm oke semoga tau. Sukur-sukur suka :)



Sebenarnya Ahmad Dhani adalah salah satu musisi favorit saya. Lagu ciptaanya banyak yang begitu melekat di otak saya. Apalagi lagu-lagu lama nya. Aku Milikmu, Aku Cinta Kau dan Dia, Larut, Pupus, Roman Picisan, Arjuna, Selimut Hati... wah saking banyaknya ga bisa sebutin satu-persatu lah. Banyak banget yang bagus. Menurut ride2ride, lagu-lagunya juga mewakili sebagian besar cerita kehidupan seorang laki-laki. Serius lho hahaha


Cuma yang agak disayangkan, belakangan ini si Om Mister Master ini lebih banyak bikin sensasinya daripada karyanya. Penilaian pribadi berkurang cukup banyak. Pertama kali cukup dikecewakan percerainnya dengan Maia, dan berpaling ke Mulan. Ya kembali ke harta, tahta, wanita. Sayang sekali. Mungkin memang ada korelasi waktu masih hidup susah dengan karya yang bagus. LOL.

Terlepas dari itu semua, tetap ada sisi positifnya. Kamu-kamu lah Surgaku. Lagu yang dirilis tahun 2012. Lagu romantis yang lebih luas artinya. Bukan hanya tentang cinta antara adam-hawa, tetapi cinta bapak dan anak. Lagu rock yang bagus, klip yang keren, diciptakan untuk Al, El, dan Dul. Tersirat sebagaimanapun seseorang juga akan tetap sayang anak-anaknya, keluarganya. Karena mereka lah surga yang ada dalam hidup, dalam kenyataan.